Sudah atau pernah kah anda membaca tulisan Andrea Hirata? Seorang penulis muda
Sang pemimpi adalah salah satu dari 4 bagian buku tetraloginya. Laskar Pelangi, Sang Pemimpi, Edensor, dan Maryamah Karpof. Dari sekian buku, baru dua yang kujelajahi, sang pemimpi dan edensor. Dalam “sang pemimpi” terungkap bahwa kita butuh bermimpi tuk capai puncak-puncak terindah dalam hidup kita, kata-kata “bermimpilah karena tuhan akan mendekap mimpi-mimpi kita”. Begitu dahsyatnya arti mimpi-mimpi dalam kehidupan mereka. Sampai tanah eropa dan afrika bisa mereka jelajahi dengan bekal yang kadang tak masuk akal, taukah kenapa? Karena mimpi sobat. Mimpi memercikan sebuah api semangat dan membuka jalan-jalan kearah
Seperti yang telah Allah firmankan bahwa” Ia tak akan merubah keadaan suatu kaum, selain mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri”.
Semangat bermimpi bisa kita tiru, tapi mimpi yang benar2 diikuti oleh semangat dan tindakan yang nyata, karena mimpi menstimulus adrenalin kita untuk menghadapi tantangan. Memiliki suatu impian yang penuh tantangan, sesuatu yang mungkin kita capai…
Dalam “Edensor” mimpi mereka menjelma jadi kenyataan-kenyataan yang benar2 hidup. Meski banyak keterbatasan, karena kemauan yang kuat, tujuan yang nyata, dan harapan semua bisa saja terjadi, namun kembali, tangan2 sang Maha adalah Penggerak semua karena Tuhan tahu tapi Ia menunggu, salah satu tulisan Tolstoy yang terangkai jelas dalam kisah ini, ketika Arai dan Ikal (tokoh2 dalam tulisan Hirata) datang ke Masjid Afganistan di negri Eropa, kenangan2 nakal mereka ketika kecil muncul kembali bagaikan sebuah balasan dan hukuman setelah belasan tahun terlewati hingga peristiwa itu terjadi kembali tanpa disadari, pun ketika perjalanan menjelajah dunia mereka dibiayai dari “mengamen” menggunakan dandanan “manusia duyung”, cerita yang mengingatkan masa lampau saat capo terkejut dan mengutuki: Ikan duyung! sesuatu yang menggelitik pikiranku, sampai aku berfikir mungkinkah kejadian2 yang aku alami sebagai balasan kelakuanku yang telah lalu?. Banyak hal yang bisa kita petik, sebagai bahan pelajaran, bahan perenungan dan kontemplasi.
Seiring perjalanan hidup kita yang semakin mendekati titik akhir, jangan sampai kita menyiakan kesempatan. Detik-detik yang berlalu menjadi sangat berharga dan pastilah kita enggan kehilangan moment yang ada saat kita menyadari bahwa Hidup adalah pilihan-pilihan. Memilih dan gagal lebih baik dari sekedar memilih-milih tanpa melangkah dan kepengecutan terbesar adalah ketika kita tidak berani melangkah.
Selamat Menikmati, Dentuman2 inspirasi, yang menggerakkan langkah kita mengawali suatu kesuksesan, “Jangan tunggu termotivasi baru berbuat. Berbuatlah! Niscaya anda termotivasi”. Karena Kesuksesan bukanlah hasil. Sukses adalah proses menuju keberhasilan.
Karangmalang, 10-12-‘07
Ketika malam beranjak makin kelam
Diiringi lagu Hadad Alwi
aku bukannya promosi just share buat temen2 aja...............
:D Sm@ng@tttt!!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar